
05 December 2025
Rabies bukan hanya terjadi pada anjing, kucing juga bisa terinfeksi virus ini, dan gejalanya sering muncul tiba-tiba. Rabies pada kucing biasanya ditandai dengan perubahan perilaku drastis, air liur berlebih, kejang, dan kelumpuhan.
Penyakit ini menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran. Pencegahan terbaik adalah vaksinasi rutin sejak kucing berusia 3 bulan dan menghindari kontak dengan hewan liar.
Banyak orang mengasosiasikan rabies dengan anjing gila, padahal penyakit mematikan ini juga bisa menyerang kucing kesayangan di rumah. Menurut WebMD, rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran.
Virus rabies masuk ke tubuh kucing melalui air liur hewan yang terinfeksi, biasanya dari gigitan hewan liar seperti:
• Anjing liar
• Kelelawar
• Rakun
• Monyet
• Kucing liar lainnya
Berbeda dengan anjing yang mudah terlihat gejalanya, rabies pada kucing sering terlewatkan karena kucing secara alami tidak banyak mengeluarkan liur. Itulah mengapa Anda perlu mengenali tanda-tanda spesifik kucing rabies sejak dini.
Salah satu tanda paling umum rabies pada kucing adalah perubahan kepribadian yang ekstrem:
• Kucing yang biasanya ramah tiba-tiba menjadi sangat agresif dan sering menggigit atau mencakar tanpa alasan jelas
• Kucing yang pendiam dan penakut berubah menjadi sangat berani dan mengganggu
• Gelisah dan terus bergerak dengan tidak tenang
• Mudah terkejut oleh suara atau gerakan kecil
Perubahan perilaku ini terjadi karena virus rabies merusak sistem saraf pusat dan otak kucing, menyebabkan mereka kehilangan kontrol diri.
Tanda fisik paling khas rabies adalah hipersalivasi atau produksi air liur berlebihan:
• Mulut kucing terus menetes liur dalam jumlah banyakBusa putih muncul di sekitar area mulut dan bibir
• Pada kucing normal, tanda ini sangat jarang terjadi, sehingga ini adalah indikator kuat rabies
Ini terjadi karena virus menyebabkan kelumpuhan pada otot-otot tenggorokan dan rahang, sehingga kucing tidak bisa menelan liur dengan normal.
Paralisis pada otot tenggorokan membuat kucing rabies mengalami:
• Tidak mau makan sama sekali atau hanya mau makanan lunak
• Kesulitan menelan saat mencoba makan atau minum
• Perilaku seperti ingin makan tapi tidak bisa
• Mulai menolak air minum, meski biasanya suka minum
Kucing rabies menjadi sangat peka terhadap rangsangan lingkungan:
• Bereaksi berlebihan terhadap suara bahkan yang tidak terlalu keras
• Takut cahaya terang dan mencoba bersembunyi di tempat gelap
• Sangat sensitif terhadap sentuhan, bahkan sentuhanmu sendiri bisa memicu reaksi agresif
• Pupil mata melebar (dilatasi)
Di tahap yang lebih parah, kucing akan mengalami:
• Kejang-kejang yang tidak terkontrol
• Kelumpuhan bertahap yang dimulai dari kaki belakang dan menyebar ke seluruh tubuh
• Kesulitan berjalan dan kehilangan keseimbangan
• Tidak bisa menggerakkan otot dengan normal
Kucing rabies sering menunjukkan perilaku yang tidak masuk akal:
• Berputar-putar tanpa henti
• Menyerang bayangan atau benda yang tidak terlihat (seperti halusinasi)
• Mengeong secara berulang dengan nada tidak wajar
• Tampak bingung dan tidak mengenali pemiliknya
Penting untuk memahami masa inkubasi rabies pada kucing, yaitu periode sejak terekspos sampai gejala muncul:
• Masa Inkubasi: 10 hari - 8 minggu (rata-rata 3-8 minggu)
• Tahap Prodromal: 1-3 hari (gejala awal halus: perubahan perilaku, demam)
• Tahap Eksitasi: 3-7 hari (agresif, gelisah, hipersensitif)
• Tahap Paralitik: 1-10 hari (kelumpuhan, koma, kematian)
Total durasi dari gejala pertama hingga kematian: 7-10 hari (sangat cepat!)
Baca juga artikel Ciri-Ciri Kucing Sakit untuk membedakan apakah penyebabnya rabies atau masalah kesehatan lain.
Kucing bisa tertular rabies melalui:
• Gigitan hewan liar (kucing liar, kelelawar, musang, anjing)
• Air liur hewan terinfeksi masuk ke luka
• Tidak pernah vaksin rabies
• Lingkungan yang memiliki kasus rabies tinggi
Sering kali pemilik bingung dan sulit membedakan antara kucing sakit biasa dengan kucing rabies. Berikut perbandingannya:

Tidak ada obat untuk rabies setelah gejala muncul. Karena itu, pencegahan adalah langkah terbaik.
• Vaksinasi rabies secara rutin
• Hindari kontak dengan kucing liar
• Jangan biarkan kucing berkeliaran bebas
• Karantina kucing yang dicurigai terinfeksi
Periksa ke dokter hewan jika ada gejala mencurigakan. Jika kucing juga menunjukkan tanda muntah, keracunan, atau perilaku abnormal lainnya, baca artikel Cara Mengatasi Kucing Keracunan untuk membedakannya.
Kucing yang sehat memiliki daya tahan tubuh lebih kuat terhadap berbagai infeksi. Berikan makanan dengan nutrisi lengkap, protein tinggi, serta vitamin penting untuk menjaga sistem imun.
MAXlife dari Kino Indonesia hadir sebagai solusi makanan kucing yang bagus dengan formula lengkap dan seimbang. Produk ini mengandung protein hewani berkualitas tinggi, omega 3 & 6 untuk kesehatan kulit dan bulu, serta ekstrak cranberry dan yucca yang membantu menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi bau kotoran.
Selain itu, MAXlife diformulasikan tanpa pewarna buatan dan pengawet, sehingga aman untuk konsumsi jangka panjang. Varian produknya lengkap, mulai dari makanan khusus kitten hingga kucing dewasa, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kucing.
Kamu bisa membeli produk MAXlife dari Kino Indonesia di Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop
Other Blog
Kucing Dehidrasi: Ciri-Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Kucing Hamil Berapa Bulan? Ini Tanda, Lama Kehamilan, dan Cara Merawatnya
Perbedaan Cologne, Body Mist, dan Parfum: Mana yang Paling Cocok untuk Kamu?
Biar Wangi Seharian! 7 Tips Bikin Badan Tetap Segar dari Pagi sampai Malam
6 Kebiasaan Buruk yang Membuat Miss V Iritasi
Other Blog
Customer Care
Senin - Jumat
Jam 08.00 - 17.00 WIB
Bebas Pulsa
0800-100-5466
Pulsa Bayar
021-8082-1166
0811-1311-0900