27 August 2025

Keputihan tak kunjung sembuh, baca artikel ini untuk temukan solusinya

Keputihan Tak Kunjung Sembuh? Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya

Table of Content

Keputihan Tak Kunjung Sembuh? Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya

Penyebab Keputihan Tidak Kunjung Sembuh

1. Infeksi Jamur (Candidiasis)

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

3. Berganti Pasangan Seksual

4. Masalah Kesehatan pada Pasangan

5. Kondisi Kesehatan Lain

Apa Solusi untuk Mengatasinya?

1. Konsultasikan ke Dokter

2. Konsumsi Makanan Bernutrisi

3. Jaga Kebersihan Kewanitaan

Cegah Keputihan dengan Resik-V Khasiat Manjakani

 

Keputihan adalah kondisi alami yang sebenarnya berfungsi menjaga kebersihan dan kelembaban organ kewanitaan. 

Namun, ketika keputihan berlangsung terus-menerus, disertai bau tidak sedap, gatal, atau perubahan warna yang mencolok, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Banyak wanita menganggapnya sepele, padahal keputihan yang tidak kunjung sembuh dapat mengganggu kenyamanan, kepercayaan diri, bahkan aktivitas sehari-hari.

Untuk memahami penyebabnya, penting bagi kamu untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu keputihan berkepanjangan serta langkah tepat untuk mengatasinya.

 

Penyebab Keputihan Tidak Kunjung Sembuh

keputihan tak kunjung sembu dapat disebakan oleh beberapa faktor

Namun, tidak semua keputihan bisa hilang hanya dengan menjaga kebersihan atau mengubah pola makan. Ada kalanya, keputihan justru bertahan lama dan terus berulang meski sudah diatasi.

Kondisi ini tentu membuat tidak nyaman dan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

 

1. Infeksi Jamur (Candidiasis)

Infeksi jamur Candida albicans adalah penyebab paling umum dari keputihan berkepanjangan. 

Jamur ini tumbuh subur di area lembab, terutama ketika kebersihan organ kewanitaan kurang terjaga atau kamu sering mengenakan pakaian dalam yang terlalu ketat dan berbahan sintetis.

Gejala yang biasanya muncul meliputi keputihan berwarna putih kental menyerupai susu, gatal hebat, dan sensasi terbakar saat buang air kecil atau berhubungan seksual. Jika dibiarkan, infeksi jamur ini bisa kambuh berulang kali, membuat proses penyembuhan semakin sulit.

 

2. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Keputihan juga dapat menjadi gejala dari penyakit menular seksual, seperti trikomoniasis, gonore, atau klamidia. Pada kondisi ini, cairan keputihan biasanya berwarna kuning atau kehijauan, berbau sangat menyengat, dan terkadang disertai nyeri panggul.

Penularan PMS terjadi melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan pasangan yang terinfeksi. 

Oleh karena itu, jika kamu mengalami keputihan berkepanjangan disertai gejala seperti ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.

 

3. Berganti Pasangan Seksual

Memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau berganti pasangan dalam waktu singkat dapat meningkatkan risiko infeksi pada organ kewanitaan. 

Pergantian pasangan memungkinkan perpindahan bakteri atau virus yang dapat memicu ketidakseimbangan flora vagina, sehingga keputihan menjadi sulit diatasi.

Selain itu, tubuh membutuhkan waktu untuk beradaptasi terhadap mikroorganisme baru yang masuk saat berhubungan seksual, sehingga memperbesar peluang terjadinya iritasi atau infeksi.

 

4. Masalah Kesehatan pada Pasangan

Tidak hanya kesehatan organ kewanitaan kamu yang perlu diperhatikan, tetapi juga kesehatan pasangan. 

Pasangan yang memiliki infeksi pada organ reproduksinya, seperti balanitis atau infeksi menular seksual, dapat menularkan bakteri atau jamur kembali kepada kamu meskipun kamu sudah menjalani pengobatan.

Inilah mengapa, jika kamu sedang menjalani perawatan, sebaiknya pasangan juga diperiksa untuk memastikan tidak ada risiko infeksi ulang.

 

5. Kondisi Kesehatan Lain

Beberapa kondisi medis, seperti diabetes yang tidak terkontrol atau gangguan hormon, dapat mempengaruhi pH vagina dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. 

Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat menjadi sumber makanan bagi jamur dan bakteri, sehingga infeksi lebih mudah berkembang.

Selain itu, perubahan hormon akibat kehamilan, penggunaan kontrasepsi hormonal, atau menopause juga bisa memicu perubahan cairan vagina dan menyebabkan keputihan berkepanjangan.

 

Apa Solusi untuk Mengatasinya?

Mengetahui penyebab keputihan yang tidak kunjung sembuh hanyalah langkah awal. Agar masalah ini benar-benar teratasi, diperlukan solusi yang tepat sesuai dengan kondisi penyebabnya. 

Dengan penanganan yang tepat, kamu bisa mencegah keluhan ini datang kembali dan menjaga kesehatan organ intim secara menyeluruh.

 

1. Konsultasikan ke Dokter

Jika keputihan berlangsung lebih dari seminggu, memiliki bau menyengat, atau disertai gejala lain seperti nyeri panggul, segera konsultasikan ke dokter. 

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tes pH vagina, analisis cairan, hingga tes laboratorium untuk mengetahui penyebab pastinya. Dengan begitu, pengobatan yang diberikan akan tepat sasaran.

 

2. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Makanan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan organ kewanitaan. Perbanyak konsumsi sayur, buah, serta makanan yang mengandung probiotik seperti yoghurt untuk membantu menjaga keseimbangan bakteri baik di vagina. Hindari makanan tinggi gula berlebihan karena dapat memicu pertumbuhan jamur.

 

3. Jaga Kebersihan Kewanitaan

Membersihkan area kewanitaan sebaiknya dilakukan dengan air bersih dan pembersih khusus kewanitaan yang memiliki pH sesuai vagina. Hindari penggunaan sabun biasa yang bersifat basa, karena dapat mengganggu keseimbangan flora vagina.

Selain itu, pastikan kamu mengganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari dan pilih bahan katun yang dapat menyerap keringat dengan baik.

 

Baca Juga: Cara Membedakan Keputihan Normal dan Tidak Normal secara Mandiri

 

Cegah Keputihan dengan Resik-V Khasiat Manjakani

Keputihan yang tidak kunjung sembuh memang bisa membuat kamu khawatir dan tidak nyaman. Namun, dengan mengenali penyebabnya dan menerapkan langkah-langkah perawatan yang tepat, masalah ini bisa diatasi. Ingat, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke tenaga medis ketika gejalanya semakin mengganggu.

Resik-V Khasiat Manjakani Whitening terbuat dari perpaduan ekstrak manjakani asal Persia dan ekstrak bengkoang, yang dikenal membantu menjaga kekencangan sekaligus mencerahkan area kewanitaan. Varian ini menjadi pilihan tepat bagi kamu yang sudah berpasangan dan ingin tetap merasa percaya diri setiap hari.

Resik-V menghadirkan berbagai ukuran kemasan untuk menyesuaikan kebutuhanmu. Ada kemasan 50 ml yang praktis dibawa saat bepergian, 90 ml yang pas untuk pemakaian harian, hingga 200 ml yang lebih hemat untuk penggunaan jangka panjang. Semua varian ini mudah ditemukan di official store Resik-V di Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop, atau langsung di minimarket terdekat seperti Alfamart dan Indomaret.

Bagi yang mencari perawatan alami, Resik-V juga memiliki Resik-V Godokan Sirih, varian pelopor di Indonesia yang dibuat dari asli rebusan daun sirih. Formulanya membantu mengatasi bau tidak sedap dan rasa gatal, serta direkomendasikan untuk remaja yang sudah menstruasi. Produk ini juga tersedia di seluruh marketplace resmi Resik-V.

Dengan penggunaan rutin, Resik-V membantu mencegah berbagai masalah area kewanitaan, mulai dari keputihan abnormal, bau tak sedap, hingga rasa tidak nyaman yang mengganggu aktivitas. Klik disini untuk mulai merawat dirimu sejak sekarang, dan rasakan bedanya, Miss V tetap sehat, keset, segar, dan pastinya #LebihDariBersih setiap hari.

 

Referensi 

https://www.klikdokter.com/info-sehat/reproduksi/mengapa-keputihan-tak-kunjung-sembuh-padahal-sudah-diobati?srsltid=AfmBOooYukl5yAUO9I18Ct64FDI855teUTxqQaLee1LErDStiXRii24R 

https://www.alodokter.com/komunitas/topic/keputihan-yang-tak-kunjung-sembuh-setelah-diobati 

https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/keputihan-tak-kunjung-sembuh-waspadai-gejala-kanker-serviks?srsltid=AfmBOooTR6x97PLHfh6KjpZMCXt_cD9lzVA78Hn0BUgEYWZIFwOEjVpI 

test

Customer Care

Senin - Jumat
Jam 08.00 - 17.00 WIB

Bebas Pulsa

0800-100-5466

Pulsa Bayar

021-8082-1166

© 2024 PT Kino Indonesia, Tbk. All Rights Reserved

|

Syarat dan Ketentuan

Kebijakan Privasi