03 December 2024
Perkenalan diri saat interview adalah langkah pertama yang sangat penting dalam proses seleksi kerja. Meskipun terkesan sederhana, cara kamu memperkenalkan diri bisa memengaruhi kesan yang ditinggalkan pada rekruter, dan bahkan mempengaruhi kelanjutan proses wawancara kerja.
Lalu, apa saja yang sebenarnya perlu disebutkan saat perkenalan diri dalam interview?
Secara umum, ada beberapa elemen penting yang harus kamu sampaikan ketika memperkenalkan diri. Mulai dari latar belakang pendidikan, hingga menjelaskan pengalaman profesional yang relevan dengan posisi yang kamu lamar. Selain itu, kamu juga perlu menunjukkan motivasi dan alasan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut serta perusahaan yang sedang kamu lamar.
Menurut Indeed, perkenalan diri yang baik akan memberikan gambaran jelas tentang siapa kamu, apa yang kamu tawarkan, dan mengapa kamu cocok untuk posisi tersebut.
Perkenalan diri saat interview bukan hanya tentang menyebutkan nama dan asal-usulmu. Ini adalah langkah pertama untuk menciptakan hubungan yang baik dengan rekruter, hal ini merupakan awal dari perjalanan profesional kamu di perusahaan yang sedang kamu tuju.
Tujuan utama dari perkenalan diri adalah untuk memberikan gambaran singkat namun jelas mengenai siapa kamu, apa yang kamu tawarkan, dan mengapa kamu tertarik untuk bergabung dengan perusahaan tersebut. Sebuah perkenalan diri yang baik akan memberikan kesan positif, menonjolkan potensi kamu, serta memperlihatkan kualitas yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Ini adalah kesempatan pertama untuk menarik perhatian rekruter dan membuka peluang yang lebih besar untuk lolos dalam seleksi.
Perkenalan diri yang efektif juga bisa menjadi kunci untuk membangun kepercayaan diri dan memperlihatkan kemampuan komunikasi yang baik, dua kualitas yang sangat dihargai dalam dunia kerja.
Agar perkenalan diri kamu dapat meninggalkan kesan yang baik, penting untuk mempersiapkannya dengan struktur yang jelas dan efektif. Perkenalan yang baik harus terorganisir dengan baik, mengalir dengan lancar, dan mudah dipahami oleh rekruter. Berikut adalah struktur isi perkenalan diri yang bisa kamu gunakan:
Mulailah dengan salam yang sopan, seperti "Selamat pagi" atau "Selamat sore", tergantung waktu interview. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai kesempatan yang diberikan dan siap untuk memulai wawancara dengan sikap positif.
Sebutkan nama lengkap dan nama panggilanmu. Pastikan untuk menyebutkan nama dengan jelas, karena hal ini akan memudahkan rekruter untuk mengingatmu.
Jelaskan sedikit tentang latar belakangmu, baik itu pendidikan maupun pengalaman kerja sebelumnya. Fokuskan pada hal-hal yang relevan dengan posisi yang kamu lamar dan pastikan untuk menyoroti bagaimana kualifikasi dan pengalamanmu sesuai dengan posisi yang dilamar.
Ceritakan pengalaman dan prestasi yang paling relevan dengan posisi yang kamu inginkan. Hindari terlalu banyak rincian yang tidak perlu, cukup sebutkan pengalaman atau pencapaian yang dapat menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang cocok.
Jika kamu fresh graduate, fokuskan pada pengalaman selama kuliah, seperti proyek kelompok, magang, atau kegiatan organisasi yang dapat menunjukkan keterampilan dan kemampuan yang relevan dengan posisi tersebut.
Terakhir, jelaskan mengapa kamu tertarik melamar di perusahaan tersebut dan posisi yang kamu inginkan. Tunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset tentang perusahaan dan memiliki motivasi untuk berkembang di sana.
Berikut adalah contoh memperkenalkan diri saat interview:
“Selamat pagi, perkenalkan nama saya [Nama Lengkap], saya [Nama Panggilan]. Saya berdomisili di [Nama Kota] dan berniat melamar sebagai [Posisi] di perusahaan ini.”
“Saya adalah seorang lulusan [Nama Jurusan] Universitas [Nama Universitas] pada tahun [Tahun Lulus].”
“Saya memiliki pengalaman [Pengalaman Kerja] dan saya ingin bekerja sebagai [Posisi] di perusahaan ini.”
“Saya ingin mengembangkan keterampilan saya lebih jauh dan membangun karier yang lebih baik ke depannya.”
Meskipun kamu sudah menyiapkan perkenalan diri dengan struktur yang jelas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk memastikan perkenalanmu benar-benar efektif selama interview:
Pastikan kamu merasa nyaman dengan apa yang akan kamu sampaikan. Jika perlu, latih perkenalan diri di depan cermin atau bersama teman. Kepercayaan diri akan terlihat dalam bahasa tubuh dan cara bicaramu, yang dapat meningkatkan kesan positif di mata rekruter.
Mulai dengan salam yang sopan dan bersahabat. Respons cepat dan percaya diri pada pertanyaan pertama atau perkenalan rekruter juga akan menunjukkan bahwa kamu siap dan profesional.
Gunakan bahasa tubuh yang terbuka dan percaya diri. Jangan menyilangkan tangan atau terlihat cemas. Berdirilah dengan tegap dan tunjukkan antusiasme melalui ekspresi wajah.
Pastikan berbicara dengan jelas dan tidak terburu-buru. Ini akan membuat rekruter lebih mudah memahami informasi yang kamu sampaikan.
Setelah memperkenalkan diri, pastikan kamu menutupnya dengan sopan. Ini akan meninggalkan kesan positif dan menunjukkan bahwa kamu menghargai kesempatan yang diberikan. Berikut adalah contoh penutupan yang sopan:
“Terima kasih atas waktu dan kesempatan yang Bapak/Ibu berikan untuk mengikuti wawancara pada pagi hari ini. Saya berharap dapat bergabung bersama perusahaan [Nama Perusahaan] di posisi [Posisi].”
Dengan mengakhiri perkenalan dengan cara yang sopan dan profesional, kamu akan meninggalkan kesan yang baik dan membuka peluang lebih besar untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dalam proses rekrutmen.
Meskipun perkenalan diri adalah kesempatan untuk menonjolkan diri, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar kesan yang ditinggalkan tetap profesional dan positif. Menghindari kesalahan-kesalahan berikut dapat membantu kamu membuat perkenalan yang lebih efektif dan meningkatkan peluang untuk diterima.
Perkenalan diri yang terlalu panjang bisa membuat rekruter kehilangan fokus. Hindari berbicara terlalu banyak tentang hal-hal yang tidak relevan dengan posisi yang kamu lamar. Jaga perkenalan diri agar tetap singkat, padat, dan jelas, dengan menekankan informasi yang paling relevan.
Walaupun sedikit informasi pribadi bisa menambah warna pada perkenalan, terlalu banyak berbicara tentang kehidupan pribadi yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan bisa mengalihkan perhatian. Misalnya, tidak perlu menceritakan hobi atau cerita keluarga yang tidak relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Fokuskan perkenalan pada hal-hal yang menunjukkan kompetensi profesional dan relevansi dengan posisi yang kamu inginkan.
Mengeluh tentang pekerjaan sebelumnya atau berbicara negatif tentang mantan atasan atau rekan kerja sangat tidak dianjurkan. Hal ini dapat menimbulkan kesan buruk, menunjukkan ketidakprofesionalan, dan memberi gambaran bahwa kamu mungkin tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru. Sebaiknya, fokus pada pencapaian positif dan apa yang telah kamu pelajari dari pengalaman kerja sebelumnya.
Meskipun penting untuk tetap rendah hati, menghindari sikap merendahkan diri sangatlah penting. Ungkapan seperti "Saya merasa saya tidak terlalu hebat, tetapi..." bisa membuat rekruter meragukan kemampuanmu. Sebaliknya, tunjukkan kepercayaan diri dengan cara yang positif dan tunjukkan bahwa kamu siap untuk tantangan baru.
Jika kamu terlalu mengandalkan teks atau menghafal perkenalan diri secara verbatim, hal ini bisa membuat kamu terlihat tidak natural atau kurang fleksibel. Lebih baik jika kamu memiliki gambaran umum tentang apa yang ingin disampaikan, tetapi berbicaralah secara alami dan dengan percaya diri. Ini menunjukkan bahwa kamu dapat berkomunikasi dengan lancar dan fleksibel.
Cara kamu berbicara juga penting dalam perkenalan diri. Berbicara terlalu cepat bisa membuat rekruter kesulitan untuk memahami apa yang kamu sampaikan, sementara berbicara terlalu lambat bisa membuat perkenalan terasa membosankan. Pastikan untuk berbicara dengan tempo yang nyaman dan jelas, sehingga informasi yang kamu berikan bisa dicerna dengan baik oleh rekruter.
Hindari penggunaan bahasa yang terlalu santai atau tidak profesional, seperti istilah yang tidak sesuai dengan konteks bisnis. Selalu gunakan bahasa yang formal dan sopan, karena ini akan menunjukkan bahwa kamu siap untuk bekerja dalam lingkungan profesional.
Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, perkenalan diri kamu akan lebih berkesan dan meningkatkan peluang kamu untuk melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam proses interview. Sebuah perkenalan yang baik harus memberikan gambaran positif, menunjukkan profesionalisme, dan membuka kesempatan bagi rekruter untuk mengenal lebih lanjut tentang kamu.
Referensi Artikel:
https://www.indeed.com/career-advice/interviewing/how-to-introduce-yourself-in-an-interview
https://sg.jobstreet.com/career-advice/article/introduce-yourself-in-an-interview-examples
https://www.simplilearn.com/how-to-introduce-yourself-in-a-job-interview-article