03 September 2025

Cara Mengatasi Kucing Keracunan: 7 Langkah Pertolongan Pertama yang Efektif

Melihat kucing kesayangan tiba-tiba lemas, muntah-muntah, atau kejang tentu membuat panik kita sebagai pemilik. Kalau kucing keracunan, jangan diberi makanan, minuman, atau obat sembarangan, tindakan paling tepat adalah segera menjauhkannya dari sumber racun dan bawa ke dokter hewan. 


Keracunan pada kucing bisa terjadi karena berbagai hal, seperti dari makanan manusia yang berbahaya, tanaman beracun, hingga produk pembersih rumah tangga. Oleh karena itu, penting bagi kamu yang memelihara hewan kucing untuk mengetahui gejala kucing keracunan dan cara mengatasinya.


Tak kalah penting, bagaimana menjaga kesehatan kucing lewat nutrisi tambahan melalu makanan kucing yang berkualitas seperti Maxlife dari Kino Indonesia, yang membantu memperkuat daya tahan tubuh mereka.

Mengenali Tanda-Tanda Darurat: Ciri-ciri Kucing Keracunan

Sebagai pemilik, penting untuk mengenali ciri-ciri kucing yang mungkin keracunan agar bisa bertindak cepat. Gejala keracunan umumnya muncul dalam 15 menit hingga 6 jam setelah kucing terkena racun. Menurut PetMD, beberapa gejala fisik utama yang harus diwaspadai meliputi:

• Muntah, kadang dengan busa putih atau darah
• Diare yang berair dan berbau menyengat
• Air liur berlebihan atau hipersalivasi
• Kesulitan bernapas atau napas cepat
• Gusi terlihat pucat atau kebiruan

Selain gejala fisik, kucing juga bisa menunjukkan gejala neurologis seperti gemetar, kejang-kejang, kehilangan keseimbangan, dan pupil mata yang abnormal (melebar atau mengecil). Perhatikan juga perubahan perilaku seperti gelisah berlebihan, sangat lesu, atau menolak makan dan minum.

Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa kucing kamu sedang dalam kondisi darurat dan membutuhkan pertolongan segera. Menurut Phoenix Vets, tanda-tanda seperti muntah, diare, tremor otot, dan kejang adalah sinyal kuat adanya keracunan yang harus segera ditangani oleh dokter hewan.

Baca juga: Umur Berapa Kucing Bisa Mulai Makan

Penyebab Kucing Keracunan

Keracunan pada kucing terjadi ketika menelan, menghirup, atau bersentuhan langsung dengan zat berbahaya. Kondisi ini bisa berasal dari makanan manusia, obat-obatan, hingga bahan kimia rumah tangga. Beberapa contoh penyebab umum keracunan pada kucing antara lain:

• Makanan manusia berbahaya seperti cokelat, bawang, anggur, kopi, dan alkohol.

• Racun tikus atau insektisida, yang sering tidak sengaja tertelan kucing.

• Obat manusia, misalnya paracetamol atau ibuprofen, yang sangat beracun untuk kucing.

• Tanaman beracun, seperti lily, dieffenbachia, atau sago palm.

• Bahan kimia rumah tangga, misalnya pembersih lantai atau cairan pewangi ruangan.


Karena sifatnya yang tidak bisa membedakan mana yang aman atau berbahaya, kucing sangat rentan terhadap berbagai jenis racun ini.

7 Langkah Pertolongan Pertama Saat Kucing Keracunan

Saat menghadapi keracunan kucing, setiap detik berharga. Ikuti 7 langkah berikut secara berurutan untuk memberikan pertolongan terbaik:

1. Jauhkan Kucing dari Sumber Racun Segera

Langkah pertama yang paling krusial adalah memindahkan kucing ke tempat yang aman dan terbuka. Jika kucing masih di dekat sumber racun - entah itu makanan berbahaya, tanaman beracun, atau tumpahan bahan kimia - segera angkat dengan hati-hati. Gunakan handuk atau selimut untuk mengangkatnya jika perlu, karena kucing yang keracunan mungkin akan menggaruk atau menggigit karena panik.

Pastikan area tempat kamu memindahkan kucing memiliki sirkulasi udara yang baik. Hal ini penting terutama jika keracunan disebabkan oleh inhalasi gas atau uap beracun. Jauhkan juga hewan peliharaan lain dan anggota keluarga dari area kontaminasi.

2. Identifikasi dan Dokumentasikan Jenis Racun

Coba identifikasi dengan cepat apa yang menyebabkan keracunan. Apakah kucing memakan makanan tertentu? Menjilat produk pembersih? Atau mengunyah tanaman hias? Informasi ini sangat vital untuk penanganan medis selanjutnya.

Yang perlu didokumentasikan:

• Jenis racun yang diduga (ambil foto kemasan jika ada)
• Perkiraan jumlah yang tertelan
• Waktu kejadian
• Gejala pertama yang muncul
• Jika memungkinkan, kumpulkan sampel racun dalam wadah tertutup untuk dibawa ke dokter hewan. Ini akan mempercepat proses diagnosis dan penentuan antidote yang tepat.

3. Bersihkan Tubuh Kucing dari Kontaminasi

Jika racun menempel pada kulit atau bulu kucing, segera bersihkan untuk mencegah penyerapan lebih lanjut melalui kulit atau lidah saat kucing menjilat dirinya. Gunakan air hangat dan sabun lembut khusus hewan atau sabun bayi yang tidak mengandung bahan kimia keras.

Fokus pada area yang terkontaminasi, terutama kaki, dagu, dan area sekitar mulut. Bilas hingga bersih dan keringkan dengan handuk lembut. Jika mata kucing terkena percikan bahan kimia, bilas dengan air bersih selama 10-15 menit dengan lembut.

4. Jaga Ketenangan dan Kenyamanan Kucing

Kucing yang keracunan biasanya dalam kondisi stres dan takut. Tempatkan kucing di area yang tenang, hangat, dan familiar baginya. Redupkan lampu karena kucing yang keracunan sering mengalami sensitifitas terhadap cahaya.

Berikan sentuhan yang menenangkan jika kucing menginginkannya. Beberapa kucing malah lebih suka dibiarkan sendiri saat tidak enak badan, jadi perhatikan bahasa tubuhnya. Yang penting adalah memastikan kucing tetap hangat dan tidak hipotermi.

5. JANGAN Paksa Kucing Muntah - Peringatan Penting!

Ini adalah kesalahan paling fatal yang sering dilakukan pemilik kucing. Memaksa kucing muntah bisa sangat berbahaya dan malah memperparah kondisinya. Beberapa jenis racun seperti produk petroleum, alkali kuat, atau asam dapat menyebabkan kerusakan tambahan pada kerongkongan dan mulut jika dimuntahkan.

Jangan pernah memberikan:

• Garam untuk memicu muntah
• Hidrogen peroksida
• Sirup ipecac
• Minyak atau susu (ini justru bisa mempercepat penyerapan racun)

Biarkan sistem pencernaan kucing bekerja alami dan serahkan keputusan induksi muntah kepada dokter hewan yang memiliki pengetahuan dan peralatan yang tepat.

6. Posisikan Kucing dengan Aman

Baringkan kucing miring kanan dengan kepala sedikit ditarik dan jaga kehangatan tubuhnya menggunakan handuk hangat.

7. Hubungi Dokter Hewan atau Klinik Darurat

seekor kucing sedang ditangin dokter hewan karena keracunan

Segera hubungi dokter hewan terdekat atau klinik hewan 24 jam. Jelaskan situasi dengan jelas: jenis racun yang diduga, gejala yang muncul, dan kondisi kucing saat ini. Banyak klinik yang bisa memberikan instruksi darurat melalui telepon sambil kamu bersiap membawa kucing.

Baca juga: Panduan Cara Memberi Makan Kucing dalam Sehari

Penanganan Spesifik Berdasarkan Jenis Racun

Kucing bisa terpapar berbagai jenis racun, mulai dari racun tikus, makanan berbahaya, bahan kimia rumah tangga, sampai obat manusia. Penanganan awal bisa berbeda tergantung jenis racun:

• Racun Tikus (Antikoagulan): Gejala bisa berupa pendarahan internal dan gusi pucat. Jangan buat kucing muntah, segera bawa ke dokter untuk pemberian antidot Vitamin K.

• Makanan Berbahaya: Seperti cokelat, bawang, anggur. Muntah hanya dianjurkan jika konsumsi kurang dari 2 jam dan atas arahan dokter.

• Bahan Kimia Rumah Tangga: Seperti deterjen, pembersih. Segera bilas kulit dan mulut, jangan buat muntah.
Obat-obatan Manusia: Seperti parasetamol dan ibuprofen, termasuk kondisi darurat yang membutuhkan perawatan intensif.

Pemahaman jenis racun membantu pemilik dan dokter hewan memberikan pengobatan yang tepat dan efektif.

Pencegahan Agar Kucing Tidak Mudah Keracunan

Lebih baik mencegah daripada mengobati. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

• Simpan obat-obatan, racun tikus, dan bahan kimia di tempat yang tidak bisa dijangkau kucing.

• Jangan memberikan makanan manusia yang berbahaya bagi kucing.

• Hindari menaruh tanaman beracun di dalam rumah atau halaman.

• Ajari anggota keluarga untuk tidak sembarangan memberi makan kucing.

Menjaga Daya Tahan Tubuh Kucing dengan MAXlife Makanan Kucing yang Berkualitas 

Setelah mendapat penanganan medis, masa pemulihan pun perlu perhatian khusus. Nutrisi memegang peranan penting dalam mempercepat proses penyembuhan dan memperkuat sistem imun kucing.

MAXlife dari Kino Indonesia hadir sebagai solusi makanan kucing yang bagus dengan formula lengkap dan seimbang. Produk ini mengandung protein hewani berkualitas tinggi, omega 3 & 6 untuk kesehatan kulit dan bulu, serta ekstrak cranberry dan yucca yang membantu menjaga kesehatan ginjal dan mengurangi bau kotoran.

Selain itu, MAXlife diformulasikan tanpa pewarna buatan dan pengawet, sehingga aman untuk konsumsi jangka panjang. Varian produknya lengkap, mulai dari makanan khusus kitten hingga kucing dewasa, sehingga kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kucing.


Kamu bisa membeli produk MAXlife dari Kino Indonesia di Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop

test

Customer Care

Senin - Jumat
Jam 08.00 - 17.00 WIB

Bebas Pulsa

0800-100-5466

Pulsa Bayar

021-8082-1166

© 2024 PT Kino Indonesia, Tbk. All Rights Reserved

|

Syarat dan Ketentuan

Kebijakan Privasi