
02 October 2025
Setiap orang tua tentu ingin mendukung tumbuh kembang si kecil dengan cara terbaik, salah satunya lewat aktivitas sederhana bernama tummy time. Tummy time adalah kegiatan menengkurapkan bayi saat ia terjaga dan diawasi, yang bertujuan untuk melatih otot leher, bahu, punggung, dan koordinasi motoriknya.
Aktivitas ini tidak hanya penting untuk kekuatan fisik, tapi juga membantu bayi mengeksplorasi dunia dari sudut pandang baru. Selain memberi manfaat besar, tummy time juga bisa menjadi momen bonding yang menyenangkan antara orang tua dan buah hati. Dengan tips yang tepat, aktivitas ini bukan hanya latihan fisik, tapi juga waktu bermain yang penuh tawa dan kehangatan.
Kapan waktu yang tepat untuk memulai tummy time? Menurut Institute of Child Health and Development, tummy time dapat dimulai segera setelah bayi pulang dari rumah sakit. Aktivitas sederhana ini membantu bayi memperkuat otot leher, bahu, punggung, dan lengan yang sangat penting untuk perkembangan kemampuan motorik selanjutnya.
Untuk gambaran yang lebih jelas, berikut panduan tummy time berdasarkan usia:
• 0–3 bulan: lakukan 2–3 kali sehari, masing-masing sekitar 1–2 menit. Tujuannya agar bayi terbiasa dengan posisi tengkurap.
• 3–6 bulan: tingkatkan durasi hingga 3–5 menit per sesi. Pada usia ini, bayi mulai bisa mengangkat kepala lebih stabil dan menahan beban tubuh dengan lengan.
• 6 bulan ke atas: tummy time bisa berlangsung lebih lama, sekitar 20 menit atau lebih, karena bayi sudah lebih aktif, bisa berguling, dan mulai belajar merangkak.
Tidak ada aturan baku mengenai berapa lama total tummy time dalam sehari. Yang terpenting, lakukan secara konsisten, bertahap, dan ikuti respons bayi. Jika bayi mulai tampak lelah atau rewel, cukup hentikan dan coba lagi di waktu lain.
Baca juga: Manfaat Teether Bayi yang penting untuk kesehatan bayi
Melakukan tummy time secara rutin membawa banyak keuntungan bagi tumbuh kembang si kecil. Aktivitas sederhana ini ternyata menjadi “fondasi” penting untuk berbagai keterampilan motorik di masa depan. Berikut beberapa manfaat utamanya:
Saat bayi tengkurap, ia akan berusaha mengangkat kepala, menahan tubuh dengan lengan, atau bahkan menendangkan kaki. Gerakan kecil ini secara perlahan melatih otot leher, bahu, punggung, dan lengan—bekal penting sebelum bayi bisa duduk dan merangkak.
Tummy time membantu bayi belajar mengoordinasikan gerakan besar seperti berguling atau merangkak (motorik kasar), sekaligus gerakan kecil seperti meraih mainan dan menggenggam (motorik halus). Semua ini mendukung keterampilan dasar untuk eksplorasi dan bermain.
Jika bayi terlalu sering berbaring telentang, bentuk kepalanya bisa menjadi tidak rata (positional plagiocephaly). Dengan tummy time, tekanan pada bagian belakang kepala berkurang, sehingga risiko kepala peyang bisa diminimalkan.
Sejak dini, bayi belajar menjaga keseimbangan saat mengangkat kepala dan menahan tubuh. Hal ini akan berguna ketika ia belajar duduk, merangkak, hingga berjalan.
Tortikolis adalah kondisi ketika otot leher kaku dan membuat kepala bayi cenderung miring ke satu sisi. Tummy time membantu melatih fleksibilitas otot leher sehingga masalah ini dapat dicegah.
Meski terlihat sederhana, tummy time perlu dilakukan dengan cara yang tepat agar bayi merasa nyaman sekaligus aman. Berikut panduan yang bisa diikuti:
Pada awalnya, cukup lakukan tummy time selama 1–3 menit per sesi. Jangan memaksa bayi jika ia tampak tidak nyaman. Seiring waktu, tambahkan durasi secara bertahap sesuai kemampuan bayi.
Hindari tummy time setelah bayi selesai menyusu penuh karena berisiko membuatnya gumoh. Pilih saat si kecil bangun dalam kondisi segar, tidak lapar, dan tidak mengantuk.
Letakkan bayi di atas permukaan yang rata, bersih, dan nyaman, misalnya selimut lembut di lantai. Hindari permukaan empuk berlebihan seperti kasur tebal karena bisa membuat bayi sulit menopang tubuh.
Tummy time tidak selalu harus di lantai. Orang tua bisa memulainya dengan meletakkan bayi tengkurap di dada atau pangkuan. Cara ini membuat bayi merasa lebih dekat secara emosional, sekaligus lebih mudah beradaptasi.
Bayi lebih semangat saat ada stimulasi menarik. Ajak ia bicara, bernyanyi, atau letakkan mainan berwarna cerah di depannya. Beberapa bayi juga lebih betah jika orang tua ikut berbaring di lantai sejajar dengan pandangannya.
Jangan pernah meninggalkan bayi sendirian saat tummy time, walaupun hanya sebentar. Kehadiran orang tua bukan hanya soal keamanan, tapi juga membuat bayi merasa lebih percaya diri untuk mencoba gerakan baru.
Walaupun tummy time terdengar mudah, masih banyak orang tua yang keliru dalam mempraktikkannya. Berikut beberapa kesalahan dan mitos yang perlu dihindari:
Faktanya, kualitas lebih penting daripada lamanya waktu. Bayi tidak perlu langsung tummy time berpuluh menit. Bahkan sesi singkat beberapa menit, dilakukan beberapa kali sehari, sudah cukup memberikan manfaat.
Ini sering membuat bayi gumoh atau rewel. Sebaiknya tunggu 15–20 menit setelah menyusu, lalu baru ajak si kecil tummy time.
Banyak orang tua berpikir tummy time harus di matras atau selimut di lantai. Padahal, tummy time juga bisa dilakukan di dada orang tua, di pangkuan, atau bahkan di atas bantal khusus tummy time. Yang penting, bayi tetap dalam posisi tengkurap terpantau.
Bayi tidak boleh ditinggalkan sendirian saat tummy time, apalagi jika ia masih kecil dan belum bisa menopang kepala dengan baik. Selalu dampingi dan jaga interaksi agar bayi merasa aman.
Menangis saat tummy time bukan berarti bayi tidak boleh melakukannya, melainkan tanda ia butuh adaptasi. Orang tua bisa mencoba posisi lain yang lebih nyaman, menambahkan mainan, atau mengurangi durasi. Dengan latihan bertahap, biasanya bayi akan terbiasa dan menikmati aktivitas ini.

Saat tummy time, bayi akan banyak menyentuh mainan disekitarnya. Semua benda ini bisa menjadi media yang menempel di mulut atau tangan si kecil, sehingga kebersihan menjadi faktor penting yang tak boleh diabaikan. Orang tua tentu ingin memastikan setiap peralatan yang digunakan bayi bebas dari kuman dan bakteri.
Di sinilah Sleek Baby hadir sebagai sahabat terpercaya para orang tua. Sejak 2008, Sleek Baby dikenal sebagai pelopor produk pembersih peralatan dan pakaian bayi di Indonesia. Dengan formulasi alami yang teruji secara klinis dan standar 100% Food Grade yang aman untuk bayi, Sleek Baby berkomitmen memberikan perlindungan terbaik sejak awal kehidupan buah hati.
Salah satu produk andalannya adalah Sleek Baby Pembersih Botol & Peralatan Bayi. Kandungan Stain Removal Formula di dalamnya mampu menghilangkan kuman dan bakteri sekaligus menjaga mainan bayi tetap higienis tanpa meninggalkan residu yang berbahaya, sekaligus menjaga peralatan bayi tetap higienis tanpa meninggalkan residu berbahaya. Dengan begitu, orang tua bisa merasa lebih tenang saat mendukung aktivitas tummy time, karena tahu bahwa lingkungan bayi tetap bersih dan aman.
Bukan hanya sekadar produk, Sleek Baby hadir sebagai bagian dari perjalanan orang tua dalam merawat si kecil dengan penuh kasih sayang. Anda bisa dengan mudah mendapatkan Sleek Baby Pembersih Botol & Peralatan Bayi untuk membersihkan perlengkapan bayi yang bisa Anda beli di Shopee dan Tokopedia.
Referensi Artikel:
https://safetosleep.nichd.nih.gov/reduce-risk/tummy-time
https://id.mamypoko.com/id/mamatips/postpartum205.html
https://www.nutriclub.co.id/artikel/tumbuh-kembang/0-3-bulan/tummy-time-bayi
Other Blog
Minder Karena Rambut Lepek? Ini 7 Tips Ampuh Anti-Lepek Seharian
Bau Miss V Bisa Berubah di Tiap Fase Wanita: Apa yang Normal dan Perlu Diwaspadai
Stres: Hubungan dengan Vagina dan Cara Mengelolanya
Suka Berenang? Waspada Risiko Klorin Pada Kondisi Vagina Kamu!
Girls! Hindari Bahan Pembalut Berbahaya Ini Biar Miss V Kamu Aman
Other Blog
Customer Care
Senin - Jumat
Jam 08.00 - 17.00 WIB
Bebas Pulsa
0800-100-5466
Pulsa Bayar
021-8082-1166
0811-1311-0900